BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar
Belakang
Unsur-unsur cuaca dan iklim di lapangan memberikan
pengaruh terhadap kehidupan tanaman atau ternak dalam bentuk interaksi yang
seringkali sangat kompleks. Kadang-kadang sulit untuk melihat pengaruh suatu
unsur cuaca atau iklim terhadap tanaman atau ternak, tanpa memperhatikan
pengaruh unsur cuaca/iklim lainnya. Sejalan dengan luasnya data
biologi/fisiologi yang diperlukan untuk menilai pertumbuhan, perkembangan dan
produksi maka dibutuhkan bermacam data cuaca/iklim yang mempengaruhinya.
Pengaruh cuaca/iklim terhadap tanaman atau ternak baru dapat diketahui setelah
kita hubungkan "rekaman" proses metabolisme yakni data biologi dengan
"rekaman" proses perubahan atmosfer yakni data cuaca. Tanaman yang berasal
dari benih yang sehat, cukup haranya dan kebutuhan airnya, maka pertumbuhan dan
perkembangannya sepenuhnya tergantung pada perubahan cuaca selama periode
hidupnya. Gejala pertumbuhan dinyatakan oleh pertambahan satuan panjang, volume
dan berat hasil fotosintesis yang disimpan dalam organ tubuhnya. Dari tiga
macam parameter pertumbuhan tersebut dapat dipilih yang paling praktis untuk
digunakan. Pengukuran lebih jauh sering diperlukan terhadap kadar zat-zat
tertentu di dalamnya antara lain kadar pati, gula, air, selulose, minyak dan
sebagainya. Perkembangan tanaman dapat diartikan sebagai perubahan bentuk,
struktur dan komposisi, serta fungsi dari bagian tanaman secara teratur.
B. Tujuan
Mahasiswa diharapkan dapat mengetahuhi tugas-tugas
BMKG, mengetahui alat-alat apa saja yang ada di BMKG beserta fungsinya dan dapat
menganalisis pentingnya BMKG bagi masyarakat maupun dalam ilmu kehutanan.
BAB II
TINJAUAN
PUSTAKA
A. Pengertian
BMKG
BMKG (Badan
Meteorologi Klimatologi dan Geofisika) di indonesia merupakan lembaga
pemerintahan non departemen yang mempunyai tugas pokok yaitu melaksanakan tugas
pemerintahan di bidang Meteorologi, Klimatologi, Kualitas Udara dan Geofisika
sesuai dengan ketentuan perundang-undangan yang berlaku.
Meteorologi
Meteorologi
adalah ilmu pengetahuan yang mempelajari atau membahas pembentukan dan gejala
perubahan cuaca serta fisika yang berlangsung di atmosfer. Di bidang
meteorologi BMKG menyediakan banyak sekali informasi penting yang mungkin belum
kita sadari. Antara lain Prakiraan Cuaca, Citra Satelit, Prakiraan Angin,
Potensi Banjir, Cuaca Pelayaran, Kebakaran Hutan, serta Cuaca Penerbangan.
Prakiraan Cuaca sendiri sudah banyak dikenal oleh masyarakat sebagai tugas
BMKG, namun bagaimana dengan informasi meteorologi lainya. Jika informasi di atas benar- benar
dipergunakan secara maksimal maka tingkat kerusakan dan kecelakaan akibat cuaca
ekstrem dapat diminimalisir. Selain itu informasi Cuaca Pelayaran tentu sangat
penting buat para nelayan yang merupakan salah satu profesi umum masyarakat
Indonesia. Informasi penting lainya yaitu tentang bencana banjir dan kebakaran
hutan. Melalui informasi kebakaran hutan kita bisa melihat daerah mana yang
memiliki potensi kebakaran tertinggi bahkan terdapat prediksi hingga 6 hari
kemudian. Dan satu lagi adalah informasi cuaca penerbangan. Perlu diketahui
bahwa tenaga- tenaga BMKG disebar hampir ke seluruh bandara internasional
hingga bandara perintis di seluruh wilayah Indonesia. Sebuah pesawat tidak akan
bisa terbang jika tidak mempunyai informasi cuaca penerbangan dari BMKG.
Klimatologi
Klimatologi
adalah cabang dari meteorologi yang mempelajari rata-rata gejala perubahan
cuaca di atmosfer dalam jangka waktu yang sangat lama. Bidang klimatologi memiliki
fungsi yang hampir seperti meteorologi namun dengan jangka waktu lebih panjang
seperti prakiraan hujan dalam sebulan dan prakiraan musim. Informasi perubahan
iklim ini sangat penting untuk sektor pertanian. Bidang Kualitas Udara
memberikan informasi tentang kandungan gas SO2 dan NO2 di beberapa daerah di
Indonesia. Perlu diketahui gas tersebut merupakan gas yang sangat berbahaya
bagi saluran pernapasan kita jika kandunganya melebihi nilai standar tertentu.
Selain itu juga terdapat informasi tentang sebaran asap akibat kebakaran hutan
yang juga berbahaya bagi kesehatan.
Geofisika
Geofisika
adalah bagian dari ilmu bumi yang mempelajari bumi menggunakan kaidah atau
prinsip-prinsip fisika. Dalam bidang Geofisika lebih dikenal dengan bagian
gempa. Masyarakat Indonesia pasti tidak
asing dengan gempabumi karena hampir seluruh daerah Indonesia pernah mengalami
gempa bumi. BMKG menyediakan informasi gempabumi terkini dan gempabumi
dirasakan. Namun BMKG tidak menyediakan prediksi gempabumi karena sampai
sekarang belum ditemukan metode untuk memprediksi terjadinya gempabumi. Namun dari
informasi tersebut kita bisa mengetahui daerah mana yang sering terjadi gempa
dan daerah mana yang cenderung aman dari gempabumi. Gempabumi diukur dengan
skala Richter dan MMI. BMKG juga menyediakan tentang definisi dari skala MMI
dan cara antisipasi jika terjadi gempa. Tidak semua gempa dapat menimbulkan
tsunami sehingga BMKG memberikan informasi tentang potensi tsunami setiap
terjadi gempa. Penyebaran tentang berita tsunami sudah sangat baik di Indonesia
terbukti dengan adanya pemasangan sirine serta banyaknya simulasi evakuasi
tsunami. Informasi geofisika yang lain adalah gaya berat, tanda waktu, magnet
bumi, dan petir. Gaya berat dan magnet bumi mungkin tidak terlalu penting untuk
masyarakat secara umum. Tapi informasi ini sangat penting dalam kegiatan
eksplorasi dan aktivitas kebumian lain. Selain itu magnet bumi juga berguna
dalam kegiatan navigasi, pemetaan, serta penerbangan. Tanda waktu yang dimaksud
dalam bidang geofisika adalah informasi pengamatan hilal dalam penentuan awal
bulan Ramadhan serta Idul Fitri. Selanjutnya bidang Geofisika juga memberikan
informasi sebaran petir di beberapa kawasan di Indonesia. Informasi ini sangat
penting karena kita bisa melihat daerah mana yang mempunyai tingkat sebaran
petir tertinggi sehingga bisa meminimalisir kerugian materi yang diakibatkanya.
Satu lagi adalah informasi seismologi teknik yang berisi informasi peta sebaran
gempa di Indonesia serta rancangan bangunan tahan gempa. Jika dilihat dari
tugas dan fungsi BMKG di atas kita bisa mengira bahwa alat- alat yang digunakan
BMKG merupakan alat yang sangat canggih. BMKG sendiri memeliki banyak UPT yang
dibagi menjadi Stasiun Meteorologi, Stasiun Klimatologi, dan Stasiun Geofisika
yang disebar dari Sabang hingga Merauke. Namun banyak masyarakat yang kurang menyadari
peran dan fungsinya.. Melalui Stasiun Meteorologi di berbagai daerah kita bisa
mendapatkan informasi prakiraan hujan dan lain- lain yang penting untuk
penerbangan dan pelayaran. Begitu pula dengan stasiun klimatologi yang
menyediakan informasi iklim yang penting bagi pertanian. Dan Stasiun Geofisika yang menyediakan
informasi gempa, magnet bumi, serta petir yang sangat penting bagi seluruh
lapisan masyarakat. Informasi di atas disebar secara berkala melalui media
cetak dan elektronik. Kita tidak perlu mengeluarkan biaya apapun untuk
melihatnya. Sekarang tinggal kesadaran masyarakat kita yang perlu ditingkatkan
tentang pentingnya informasi tersebut. Terlebih untuk petani dan nelayan yang
merupakan pekerjaan dari sebagian besar rakyat Indonesia. Selain itu kita bisa
melihat di situs www.bmkg.go.id untuk mendapatkan informasi di atas. Di
beberapa tayangan televisi juga sering disiarkan info dari BMKG. Bahkan BMKG
juga menyediakan informasi data melalui layanan SMS. Tapi masyarakat juga harus
waspada terhadap informasi palsu yang mengatasnamakan BMKG.
B. Pengertian
Cuaca dan Iklim
Definisi Cuaca dan Iklim
Cuaca:
Cuaca
adalah keadaan udara pada suatu waktu yang relatif singkat dan tempat yang
relatif sempit
Iklim:
Iklim
merupakan keadaan cuaca rata-rata pada daerah yang luas dan dalam waktu yang
relatif lama.
Unsur-Unsur Pembentuk Cuaca dan Iklim
1. Radiasi Matahari
Yang menyebabkan adanya panas di permukaan bumi.
Radiasi matahari datang ke bumi. Radiasi matahari datang ke bumi dalam bentuk
gelombang elektromagnetik. Unsur radiasi matahari yang perlu diperhatikan
adalah intensitas radiasi dan lamanya radiasi berlangsung. Intensitas radiasi
matahari terbesar terjadi di daerah tropis.
2. Temperatur Udara
Temperatur udara adalah derajat panas udara. Alat untuk
mengukur temperature udara adalah termometer. Faktor-faktor yang
mempengaruhi suhu udara suatu daerah adalah :
a. Sudut datang
sinar matahari
b. Cerah
tidaknya cuaca
c. Lama
penyinaran matahari
d. Letak
lintang
e. Ketinggian tempat
3. Tekanan Udara
Tekanan udara adalah tekanan yang diberikan oleh
setiap satuan luas bidang datar dari permukaan bumi sampai batas atmosfer. Alat
untuk mengukur tekanan udara disebut barometer. Faktor utama yang
mempengaruhi perbedaan tekenan udara adalah temperature udara. Daerah yang
mendapat panas terus-menerus merupakan daerah yang mempunyai tekanan udara
minimum sedangkan daerah yang pemanasannya kurang, bertekanan maksimum.
4. Angin
Angin adalah udara yang bergerak. Udara bergerak dari
daerah yang bertekanan maksimum ke daerah yang bertekanan minimum. Angin
terjadi akibat adanya perbedaan tekanan udara. Alat untuk mengukur kecepatan
angin adalah anemometer.
5. Kelembaban Udara
Kelembaban udara menunjukkan banyaknya kandungan uap
air di dalam udara.
6. Awan
Awan terjadi akibat adanya proses kondensasi dari uap
air. Awan yang mencapai permukaan bumi disebut kabut
7. Hujan
Hujan adalah peristiwa jatuhnya titik air dari
atmosfer ke permukaan bumi secara alami. Alat untuk mengukur besarnya curah
hujan adalah ombrometeratau disebut raingauge. Berdasarkan
bentuknya hujan dibedakan sebagai berikut yaitu hujan air, hujan salju, hujan
es. Berdasar proses terjadinya hujan dibedakan yaitu hujan orografis yaitu
hujan yang terjadi di daerah pegunungan, hujan konveksi, hujan frontal hujan
yang terjadi di daerah sub tropis, hujan konvergen hujan yang terjadi karena
adanya pengumpulan awan yang disebabkan oleh angin.
1955, Jawatan Meteorologi dan Geofisika diubah namanya
menjadi Lembaga Meteorologi dan Geofisika dibawah Departemen Perhubungan, dan
pada tahun 1960 namanya dikembalikan menjadi Jawatan Meteorologi dan Geofisika
di bawah Departemen Perhubungan Udara. Namun 10 tahun kemudian diubah lagi
menjadi Direktorat Meteorologi dan Geofisika.
C. Pengaruh Perubahan
Iklim Terhadap Vegetasi
Perubahan iklim global akan mempengaruhi setidaknya
tiga unsur iklim dan komponen alam yang sangat erat kaitannya dengan tumbuhan,
yaitu:
· Naiknya suhu
udara yang juga berdampak terhadap unsur iklim lain, terutama kelembaban dan
dinamika atmosfer.
· Berubahnya
pola curah hujan
· Makin meningkatnya
intensitas kejadian iklim ekstrim (anomali iklim) seperti El Nino dan La-Nina
· Naiknya
permukaan air laut akibat pencairan gunung es di kutub utara
Pengaruh
Perubahan Iklim Terhadap Vegetasi di Daerah Tropis
Hutan Hujan Tropis
Hutan hujan tropis adalah bioma berupa hutan yang
selalu basah atau lembap, yang dapat ditemui di wilayah sekitar khatulistiwa;
yakni kurang lebih pada lintang 0°–10° ke utara dan ke selatan garis
khatulistiwa. Hutan hujan tropika terbentuk di wilayah-wilayah beriklim tropis,
dengan curah hujan tahunan minimum berkisar antara 1.750 millimetre
(69 in) dan 2.000 millimetre (79 in). Sedangkan rata-rata
temperatur bulanan berada di atas 18 °C (64 °F) di sepanjang tahun.
Hutan basah ini tumbuh di dataran rendah hingga ketinggian sekitar 1.200 m
dpl., di atas tanah-tanah yang subur atau relatif subur, kering (tidak
tergenang air dalam waktu lama), dan tidak memiliki musim kemarau yang nyata
(jumlah bulan kering < 2). Hutan hujan tropika merupakan vegetasi
yang paling kaya, baik dalam arti jumlah jenis makhluk hidup yang membentuknya,
maupun dalam tingginya nilai sumberdaya lahan (tanah, air, cahaya matahari)
yang dimilikinya. Hutan dataran rendah ini didominasi oleh pepohonan besar yang
membentuk tajuk berlapis-lapis (layering), sekurang-kurangnya tinggi tajuk
teratas rata-rata adalah 45 m (paling tinggi dibandingkan rata-rata hutan
lainnya), rapat, dan hijau sepanjang tahun.
Hutan Musim
Hutan musim dapat disebut sebagai suatu bioma
berupa hutan yang biasa ditemukan di wilayah tropis dan subtropis atau iklim
monsoon (kemarau dan hujan) dengan macam tumbuhan sejenis. Wilayah-wilayah ini
memiliki iklim hangat sepanjang tahun, tapi mengalami musim kering (kemarau)
yang tak kalah panjangnya selama beberapa bulan. Meskipun begitu, curah hujan
pun turun di daerah ini hingga beberapa ratus millimeter tiap tahunnya, bahkan
dapat lebih.
Di musim
kering yang panjang banyak tumbuhan terpaksa menggugurkan daun-daunnya. Tentu
saja, hal ini dapat mempengaruhi kehidupan makhluk di dalam hutan musim. Oleh
karena itulah, hutan ini disebut musiman atau ada pula yang menyebut dengan
hutan luruh daun. Dalam Bahasa Inggris, istilah ini biasa disebut dengan tropical
seasonal forest (hutan tropis musiman), tropical and subtropical deciduous
forest (hutan dengan daun berguguran di daerah tropis dan subtropis),
tropical and subtropical dry broadleaf forest (hutan berdaun lebar di
daerah tropis dan subtropis), atau ringkasnya tropical dry
forest (hutan tropis kering).
Sabana
Sabana adalah padang rumput yang dipenuhi oleh
semak / perdu dan diselingi oleh beberapa jenis pohon yang tumbuh menyebar,
seperti palem dan akasia. Sistem biotik ini biasanya terbentuk di antara daerah
tropis dan subtropis. Beberapa benua yang memiliki padang sabana di antaranya
adalah Afrika, Amerika Selatan, dan Australia. Kurangnya curah hujan menjadi
pendorong munculnya sabana. Sehingga sabana dikenal juga padang rumput tropis.
Iklimnya tidak terlalu kering untuk menjadi gurun pasir, tetapi tidak cukup
basah untuk menjadi hutan.
Suhu udara di daerah sabana tetap sama sepanjang
tahun, yaitu hangat. Tetapi sabana mempunyai dua musim yang sangat berbeda,
yaitu musim kering dan musim basah. Pada musim kering, hanya ada 4 inci curah
hujan. Bahkan di antara bulan Desember dan Februari tidak ada hujan sama
sekali. Namun di musim kering, cuaca terasa lebih dingin. Sedangkan pada musim
panas, sabana mendapat banyak air hujan.
Stepa
Dalam geografi fisik, stepa (bahasa
Inggris: steppe, bahasa Rusia: степь, bahasa Ukraina: степ,
bahasa Kazak: дала) adalah suatu dataran tanpa pohon (kecuali yang berada di
dekat sungai atau danau); mirip dengan prairie, walaupun suatu prairie umumnya
dianggap didominasi oleh rumput tinggi, sedangkan stepa umumnya ditumbuhi
rumput pendek. Stepa dapat berupa semi-gurun, atau ditutupi oleh rumput atau
semak, atau keduanya, tergantung dari musim dan garis lintang. Istilah ini juga
digunakan untuk menunjukkan iklim pada suatu daerah yang terlalu kering untuk
menunjang suatu hutan, tapi tidak cukup kering untuk menjadi gurun.
Iklim pada garis lintang tengah dapat digambarkan
dengan musim panas yang panas dan musim dingin yang dingin, dengan curah hujan
atau ekivalen salju rata-rata 250-500 mm per tahun. Pada daerah tropis, curah
hujan yang dibutuhkan untuk membedakan stepa dan gurun dapat berjumlah
setengahnya karena besarnya evapotranspirasi yang terjadi. Di Indonesia,
wilayah yang dikenal banyak memiliki stepa adalah Nusa Tenggara Timur.
Gurun
Dalam istilah geografi, gurun, padang
gurun atau padang pasir adalah suatu daerah yang menerima curah
hujan yang sedikit - kurang dari 250 mm per tahun. Gurun dianggap memiliki
kemampuan kecil untuk mendukung kehidupan. Jika dibandingkan dengan wilayah
yang lebih basah hal ini mungkin benar, walaupun jika diamati secara seksama,
gurun sering kali memiliki kehidupan yang biasanya tersembunyi (khususnya pada
siang hari) untuk mempertahankan cairan tubuh. Kurang lebih sepertiga wilayah
bumi adalah berbentuk gurun.
Bentang gurun memiliki beberapa ciri umum. Gurun
sebagian besar terdiri dari permukaan batu karang. Bukit pasir yang disebut erg
dan permukaan berbatu merupakan bagian pembentuk lain dari gurun. Gurun kadang
memiliki kandungan cadangan mineral berharga yang terbentuk di lingkungan
kering (bahasa Inggris: arid) atau terpapar oleh erosi. Keringnya wilayah
gurun menjadikannya tempat yang ideal untuk pengawetan benda-benda peninggalan
sejarah serta fosil.
Vegetasi di Daerah Sub Arktik
Taiga adalah hutan yang tersusun atas satu
spesies seperti konifer, pinus, dan sejenisnya. Semak dan tumbuhan
basah sedikit sekali, sedangkan hewannya antara lain moose, beruang hitam, beruang,
rubah, serigala, ajag, dan burung-burung yang bermigrasi ke selatan pada musim
gugur. Taiga banyak ditemukan di belahan bumi utara, misalnya di wilayah negara
Rusia dan Kanada. Bioma Taiga merupakan bioma terluas dari bioma-boma lain yang
ada di bumi. Ciri-ciri taiga yaitu mempunyai musim dingin yang cukup panjang
dan musim kemarau yang panas dan sangat singkat yaitu berlangsung selama 1-3
bulan. Kemudian selama musim dingin, air tanah berubah menjadi es dan mencapai
2 meter di bawah permukaan tanah. Jenis tumbuhan yang hidup sangat
sedikit, biasanya hanya terdiri dari dua atau tiga jenis tumbuhan. Pohon-pohon
di daerah taiga mempunyai daun yang terbentuk seperti jarum dan mempunyai zat
lilin dibagian luarnya sehingga tahan terhadap kekeringan. Contoh jenis-jenis
tumbuhan konifer tersebut adalah alder, birch,jumper, dan spruce.
Kondisi tersebut menyebabkan hanya sedikit hewan yang dapat hidup di daerah
taiga.
Dampak Terhadap Ekosistem Hutan
Akibat perubahan iklim, ekosistem hutan terancam
kebakaran akibat panjangnya musim kemarau. Sedangkan pada saat musim hujan
dapat menyebabkan banjir. Jika kebakaran hutan atau banjir terjadi secara
terus-menerus, maka akam mengancam spesies flora, sehingga yang dapat merusak
penghidupan fauna dan manusia.
Dampak Terhadap Ekosistem Kutub
Karena suhu udara di kutub dingin, hanya sedikit
tumbuhan yang tumbuh di kutub, Bibitnya sangat kuat dan dapat bertahan selama
±5 tahun. Sejumlah keanekaragaman hayati terancam punah akibat
peningkatan suhu bumi. Setiap individu harus beradaptasi terhadap perubahan
yang terjadi, sementara habitatnya akan terdegradasi. Spesies yang tidak dapat
beradaptasi akan punah. Contoh vegetasi kutub: buttercup kutub utara,
rumput tussock kutub selatan, tumbuhan willow kutub selatan, lumut kerak kutub
selatan, tanaman saxifrage, lumut kutub utara dan tanaman berwarna cerah di kutub
utara.
Dampak Pada Daerah Arid Dan Gurun
Gurun adalah suatu daerah yang hanya menerima curah
hujan yang sedikit. Curah hujan di daerah padang gurun hanya berkisar 250mm per
tahun. Kondisi disekitar padang gurun ini sangat gersang. Sinar matahari sangat
terik dan disertai dengan penguapan yang tinggi. Hal ini mengakibatkan hanya
tumbuhan duri saja yang dapat hidup dan beradaptasi didaerah ini. Adanya
pemanasan global yang menyebabkan perubahan iklim mengakibatkan meluasnya
wilayah gurun (desertifikasi).
Dampak Pada Ekosistem Pertanian
Perubahan iklim global dihadapkan pada kondisi cuaca
yang makin tidak menentu, perubahan suhu ekstrem dan perubahan pola curah
hujan. Perubahan iklim tersebut menyebabkan berubahnya periode musim tanam
tanaman pertanian. Hal ini akan mengakibatkan beberapa spesies harus beradaptasi
dengan perubahan pola tanam tersebut. Contohnya adalah penanaman padi pada
musim penghujan yang biasanya dapat ditanam dua kali dalam setahun, namun
dengan adanya perubahan iklim, panen kali kedua akan menjadi lebih rentan.
Dampak Ekologis Bagi Wilayah Pesisir (Mangrove)
Pemanasan global yang merupakan salah satu perubahan
iklim telah memberikan dampak buruk bagi wilayah pesisir karena dapat memicu
terjadinya badai dan abrasi yang dapat merusak ekosistem daerah pesisir
(mangrove). Selain itu, pemanasan global juga memberikan dampak bagi kehidupan
biota laut. Peningkatan suhu air laut yang berkisar antara 1-3ºC mengakibatkan
meningkatnya potensi kematian dan pemutihan terumbu karang di perairan tropis.
BAB III
METODOLOGI
PRAKTIKUM
A. Waktu dan
Tempat Praktikum
Praktikum lapangan mata kuliah Agroklimatologi ini
dilaksanakan di BMKG Temindung Samarinda pada hari Rabu, 12 April 2017 pukul
14.00 sampai dengan jam 17.00 WITA.
B. Alat dan
Bahan Praktikum
Alat
Praktikan :
1. Alat tulis
2. Papan LJK
3. Kamera
Alat-Alat
BMKG :
1. Sangkar Meteorologi
2. Phsycrometer
3. Termohigrograph
4. Campbell Stokes
5. Anemometer 10 Meter
6. Automatic Rain Sampler
7. High Volume Sampler (HV Sampler)
8. Theodolite
9. Penakar Hujan Otomatis Hillman
10. Penakar Hujan Obs
11. Panc Evaporimeter
12. Cup Counter Anemometer
13. Penakar Hujan Obs
14. Barometer Air Raksa
15. Barograph
C. Prosedur
Praktikum
1.
Peserta
praktikum mengunjungi lokasi praktikum di BMKG Temindung Samarinda.
2.
Setiap
kelompok mempersiapkan alat tulis, papan LJK dan Kamera.
3. Memperhatikan
penjelasan dari narasumber lalu mencatat nama alat-alat beserta penjelasan dan fungsinya.
4.
Alat-alat
difoto sebagai dokumentasi.
BAB IV
HASIL
DAN PEMBAHASAN
A. Hasil
Nama Alat
|
Fungsi
|
Sangkar Meteorologi
|
Menempatkan
alat meteorologi yang cukup sensitif yang tidak bisa terkena radiasi langsung
dari matahari, terpaan angin langsung, dan curah hujan langsung
|
Phsycrometer
|
Mengukur
Suhu Udara / Temperatur, suhu Titik
embun / pengembunan, dan kelembaban Udara.
|
Termohigrograph
|
Mencatat dan
mengukur kelemba ban udara dan suhu udara
|
Campbell
Stokes
|
Mengukur
lamanya pen yinaran maatahari
|
Anemometer
10 Meter
|
Mengukur
arah dan kecepatan angin
|
Automatic
Rain Sampler
|
Menampung atau
mengumpulkan sampel air hujan.
|
High Volume
Sampler
|
Mengukur kualitas
udara dan mengambil sampel SPM (Suspended Particle Matter)
|
Theodolite
|
Mengukur
arah dan kecepatan angin dilapisan atas
|
Penakar
Hujan Otomatis Hillman
|
Mengukur
intensitas, jumlah, dan waktu terjadinya hujan
|
Penakar
Hujan Obs
|
Mengukur
jumlah curah hujan
|
Panc
Evaporimeter
|
Mengukur
evaporasi atau penguapan pada periode waktu tertentu
|
Cup Counter
Anemometer
|
Mengukur
rata-rata kecepatan angin selama periode tertentu
|
Barometer
Air Raksa
|
Mengukur
tekanan udara
|
Barograph
|
Mengukur
tekanan udara secara otomatis (merekam sendiri hasil pengukurannya)
|
B. Pembahasan
Taman Alat Meteorologi
Taman alat
meterologi merupakan taman
yang digunakan untuk menempatkan alat-alat klimatologi dan
taman ini mempunyai luas 20x15 m². Syarat
dalam membuat taman ini
yaitu harus di
tempatkan pada permukaan yang datar,
ditanam rumput, posisinya
memanjang menghadap barat-timur, syarat ini
berfungsi untuk mengatur
pantulan sinar matahari
agar proses penyerapan sinar
matahari pada permukaan
berjalan seimbang. Taman alat
diberi pagar/kawat disekelilingnya setinggi ± 1 meter, untuk melindungi alat-alat
terhadap gangguan binatang dan lain-lainnya
Sangkar Meteorologi
Sangkar meteorologi merupakan sebuah bangunan
berbentuk rumah yang digunakan untuk menempatkan alat meteorologi yang cukup
sensitif yang tidak bisa terkena radiasi langsung dari matahari, terpaan angin
langsung, dan curah hujan langsung. Pintu Sangkar dibuat menghadap
utara–selatan, agar saat pembacaan berlangsung tidak terkena radiasi langsung
dari matahari yang edaran semunya dari
timur ke barat. Sangkar meteorologi dicat putih agar sinar pantulnya lebih
besar dari sinar yang diserap, sehingga
pengaruh langsung dari radiasi matahari dapat diperkecil.
Kegunaan
dari Sangkar Meteorologi adalah :
1. Menahan tiupan angin kuat/kencang.
2. Menghindari pengaruh radiasi matahari langsung dan
pantulan cahaya dari benda sekitarnya.
3. Menghindari terkena jatuhan langsung dari tetes-tetes
air hujan.
4. Menghindari pengaruh local dari gradient suhu tanah
akibat adanya pemanasan dan pendinginan dari permukaan tanah setempat.
Alat Pengukur Suhu
1. Thermometer
Bola Kering
Thermometer Bola Kering berfungsi untuk mengetahui
sushu udara dalam c° diamati setiap 1 jam sekali. Thermometer ini di pasang
secara vertical didalam sangkar meterologi.
Bagian-bagian
alat :
Thermometer
bola kering terdiri dari 3 bagian utama yaitu:
1. Air raksa
2. Bola temometer
3. Skala suhu
2. Thermometer Maximum
Thermometer
Maximum berfungsi untuk
mengukur suhu udara
tertinggi dalam 1 hari, diamati jam 12.00 utc/ jam 20.00 wita malam.
Alat ini di pasang secara vertical di dalam sangkar meterologi.
Bagian-bagian
alat :
Thermometer
maximum terdiri dari 4 bagian utama yaitu:
1. Bola thermometer
2. Air raksa
3. Skala suhu
4. Celah sempit
3. Thermometer Minimum
Thermometer
Minimum berfungsi untuk mengukur suhu
udara terendah dalam 1 hari,
diamati jam 00.00
utc/ jam 08.00
wita pagi. Alat ini dipasang
secara vertical di dalam sangkar meterologi
Bagian-bagian
alat :
Thermometer
minimum terdiri dari 4 bagian utama yaitu:
1. Bola thermometer
2. Alkohol
3. Skala suhu
4. Indeks.
Alat Pengukur Kelembaban Udara
1. Phsycrometer
Phsycrometer merupakan alat untuk mengukur Suhu Udara / Temperatur,
suhu Titik embun / pengembunan, dan
kelembaban Udara. Phsycrometer terdiri dari 2 buah Termometer yang sama yaitu, Dry
Bulb ( Termometer bola kering ) dan Wet Bulb ( Termometer bola basah ). Prinsip kerja Phsycrometer berdasarkan
pemuaian air raksa ( Hg ), 1 sekala = 0,2o C , diamati setiap jam selama 24 jam.
Hal-hal
yang sangat memperngaruhi ketelitian pengukuran kelembaban dengan menggunakan
Psychrometer ialah :
1. Sifat peka, teliti dan cara membaca
thermometer-thermometer
2. Ke cepatan udara
melalui Thermometer bola basah
3. Ukuran, bentuk, bahan dan cara membasahi kain
4. Letak bola kering atau bola basah
5. Suhu dan murninya air yang dipakai untuk membasahi
kain
2. Termohigrograph
Termohigrograph merupakan alat pencatat dan pengukur kelembaban udara dan
suhu udara, pada alat ini terdapat dua sensor yaitu sensor kelembaban dan
sensor suhu. Termohigrograph menggunakan prinsip kerja dengan sensor rambut
untuk mengukur kelembaban udara dan mengguanakan bimetal untuk sensor suhu
udara. Alat ini diletakkan pada ketinggian 150 centimeter. Kedua sensor
dihubungkan secara mekanis ke jarum penunjuk yang merupakan pena penulis di
atas kertas pias yang berputar menurut waktu. Alat dapat mencatat suhu dan
kelembaban setiap waktu secara otomatis pada pias. Dimana kertas pias bagian
atas untuk mencatat suhu dan kertas pias bagian bawah untuk mencatat RH.
Melalui suatu koreksi dengan phsycrometer kelembaban udara dari saat-saat
tertentu. Pengambilan data dilakukan setiap seminggu sekali.
Alat Penakar Hujan
1. Penakar
Hujan Type Hillman
Penakar
hujan type hillman
merupakan penakar hujan
semi otomatis ,mempunyai ketinggian 120 cm² diukur mulai dari permukaan
penyangga, mempunyai diameter corong 200 cm². Hasil penakaran curah hujan
selain dalam bentuk tampungan
air hujan dalam
panci penampung, juga dihasilkan dalam bentuk grafik
yang tercatat pada pias. Penakaran dan penggantian kertas
pias dilakukan jam
07.00 waktu setempat.
Bagian-bagian
alat :
Penakar
hujan Otomatis Type Hillman terdiri dari 6 bagian utama yaitu :
1. Corong penakar dengan luas 200 cm².
2. Tabung dengan pelampung yang dihubungkan dengan pena.
3. Jam pemutar dan kertas pias.
4. Pipa siphon untuk menentukan batas ketinggian air pada
tabung pelampung 10 mm. Panci penampung air hujan
5. Body penakar.
Cara
kerja alat :
Saat terjadi hujan, air hujan yang tercurah masuk
dalam corong penakar. Air yang masuk
dalam corong penakar
dialirkan masuk dalam
tabung pelampung. Penambahan
air hujan yang masuk dalam
tabung pelampung akan mengangkat
pelampung yang berhubungan
dengan pena ke atas.
Pergerakan pena akan
membentuk grafik pada pias yang
diputar oleh jam pemutar, dimana sumbu X adalah waktu
antara jam 07.00 hari ini sampai jam 07.00 hari esok dan sumbu Y adalah jumlah curah
hujan dengan nilai 0 – 10 mm. Setelah
mencapai nilai 10
mm pada pias,
air yang tertampung
dalam tabung pelampung dikeluarkan
melalui pipa siphon
dan pena turun
hingga nilai 0 pada
pias . Pergerakan naik
turunnya pena akan
terus berlangsung sampai hujan
berhenti. Air yang dikeluarkan
dari tabung pelampung kemudian tertampung
dalam penci penampung
dan pada saat
penggantian pias, air yang tertampung ditakar dengan gelas ukur dan
dicatat pada pias.
2. Penakar
Hujan Type Obs
Alat penakar hujan type obs ini berfungsi untuk mengukur curah hujan yang jatuh pada permukaan tanah
dalam periode waktu 24 jam yang
kemudian ditakar gelas ukur dengan skala 0 – 25 mm. Alat ini
bekerja secara manual,
alat ini terbuat
dari aluminium yang bentuknya menyerupai
sebuah tabung yang berbentuk
corong, dicat putih atau cat
perak untuk menghindarkan pengaruh radiasi sinar matahari dan mulut corong
dibuat menyempit untuk
menghindarkan terjadinya
penguapan. Pancatatan data curah
hujan hasil pengukuran
dinyatakan dalam bilangan
bulat.apabila tidak ada hujan ditulis strip (-). Bila curah hujan yang terukur
kurang dari 0.5 mm maka ditulis 0, jika lebih dari 0.5 ditulis 1.
Bagian-bagian
alat :
Penakar
hujan OBS terdiri dari 5 bagian utama yaitu :
1. Corong penakar yang berbentuk lingkaran yang dapat
dilepas dengan luas 100 cm persegi.
2. Tabung panampung air hujan.
3. Kran untuk mengeluarkan air
4. Penyangga
5. Gelas ukur dengan skala 0 – 25 mm
Cara
kerja alat :
Air hujan yang jatuh kepermukaan bumi akan masuk
melalui mulut corong dan diteruskan kedalam
bak penampung yang dialirkan
melalui pipa sempit yang
ada diujung corong
penakar, air dalam
tabung tersebut ditakar
dengan cara air yang
berada dalam reservoir
dikeluarkan melalui kran
dan diamasukkan dalam gelas
ukur. Penunjukan intensitas
air dalam gelas
ukur menunjukkan jumlah curah hujan dalam 1 hari (24 jam).
Alat Pengukur Penyinaran Matahari
1. Campbell
Stokes
Campbell
stokes merupakan alat
recording, dimana hasil pengukurannya dicatat
dalam pias yang
berupa jejak pembakaran oleh pemfokusan sinar
matahari. Campbell stokes
digunakan untuk mengukur lama penyinaran matahari. Data yang dihasilkan
dinyatakan dalam satuan jam atau persen
(%). Pada pengamatan agroklimat,
penggantian pias (pengamatan) dilakukan
jam 18.00. Pemasangan pias jam
18.00 dengan asumsi bahwa
pias dipasang sebelum
matahari bersinar dan
diangkat setelah matahari terbenam telah terpenuhi. Tinggi alat ini 120
cm diukur mulai dari dasar permukaan pondasi.
Bagian-bagian
alat :
Campbell
stokes terdiri dari 5 bagian utama yaitu :
1. Bola kaca
2. Tempat pias dan kertas pias.
3. Busur penjepit bola kaca yang dilengkapi dengan skala
derajat lintang.
4. Tiga buah skrup penyangga untuk memperoleh posisi
horisontal dan arah
utara yang sebenarnya.
5. Papan skala untuk membaca pias (Sun shine scale).
Cara
kerja alat :
Sinar
ditangkap oleh lensa dan
di fokuskan ke
atas kertas pias
hingga terbakar. Kemudian panjang
kertas pias yang
terbakar akan diukur
untuk mengetahui panjang penyinaran. Pada saat matahari bersinar. Sinar
yang jatuh pada bola kaca akan dikumpulkan
dan difokuskan pada
suatu titik dan diarahkan pada kertas pias. Kertas pias akan
menerima sinar dalam bentuk titik api dan meninggalkan bekas terbakar pada
kertas pias. Panjang bekas terbakar pada kertas pias merupakan lama penyinaran
sinar matahari.
Penggunaan
Kertas Pias :
·
Pias Lengkung
Panjang : 15 Oktober - 28/29 February (BBS) 12 April – 2 September (BBU)
·
Pias Lengkung
Pendek : 12 April – 2 September (BBS) 15 Oktober – 28/29 February (BBU)
·
Pias Lurus : 1
Maret – 11 April 3 September – 14 Oktober (BBS dan BBU.
Alat Pengukur Penguapan
1. Panc
Evaporimeter
Alat ini digunakan
untuk mengukur daya pengupan
lapisan udara dekat
tanah. Penguapan dari evaporimeter
tidak sama dengan penguapan suatu permukaan bumi, tetapi dapat menunjukkan
perkiraan besarnya penguapan
suatu permukaan bumi. Data yng
dihasilkan dinyatakan dalam
satuan mm. Untuk pemasangan satu
unit Open Pan
biasanya dilengkapi dengan
alat pendukung yaitu sebuah
penakar hujan OBS
dan sebuah cup
counter anemometer tinggi 50 cm. Panci penguapan merupakan
alat yang digunakan
secara manual, berfungsi untuk
mengukur penguapan dalam
1 hari. Panci
penguapan terbuat dari besi yang dilapisi bahan anti karat. Pondasi/alas
dari alat ini dibuat dari kayu yang dicat sehingga tahan terhadap cuaca dan rayap. Bagian atas kayu dicat putih untuk mengurngi
penyerapan radiasi sinar matahari.
Bagian-bagian
alat :
Open
pan terdiri dari 5 bagian utama yaitu :
1. Panci dari stainlees dengan diameter 122 cm dan tinggi
25.4 cm.
2. Hook Gauge (Alat pengukur tinggi permukaan air dalam
panci)
3. Still Well (Tempat
Hook Gauge dan
sekaligus pencegah terjadinya gelombang saat pengukuran)
4. Floating
Thermometer/termometer apung (termometer
maksimum dan minimum air)
5. Cup counter
anemometer
Cara
kerja alat :
Dengan adanya penguapan, permukaan air pada panci akan
berkurang. Pengukuran dilakukan didalam
still well yang
terdapat lubang pada dasarnya untuk jalan masuk air. Jumlah
air menguap dalam jangka waktu tertentu
diukur menggunakan hook
gauge dengan merubah
letak ujung jarum sampai
menyentuh permukaan air.
Pengamatan dilakukan dengan mencatat hasil
pengukuran perubahan tinggi
air pada panci
penguapan, pencatatan
kecepatan angin rata-rata
dari cup counter
anemometer serta pencatatan
jumlah curah hujan dari penakar hujan OBS yang terpasang.
AWS (Automatic Weather Stations)
AWS (Automatic Weather Stations) merupakan suatu
peralatan atau sistem terpadu yang di disain untuk pengumpulan data cuaca
secara otomatis serta di proses agar pengamatan menjadi lebih mudah.
Sensor-sensor yang digunakan pada alat ini meliputi sensor temperatur, arah dan
kecepatan angin, kelembaban, presipitasi, tekanan udara, pyranometer, net
radiometer. RTU (Remote Terminal Unit) terdiri atas data logger dan backup
power, yang berfungsi sebagai terminal pengumpulan data cuaca dari sensor
tersebut dan di transmisikan ke unit pengumpulan data pada komputer.
Masing-masing parameter cuaca dapat ditampilkan melalui LED (Light Emitin g
Diode) Display, sehingga para pengguna dapat mengamati cuaca saat itu (present
weather ) dengan mudah
Bagian
– bagian alat :
Secara
umum AWS memiliki bagian-bagian alat sebagai berikut:
Sensor
:
1. Wind speed dan Wind direction (Anemometer yang diletakkan pada tiang setinggi 10 meter)
2. Humidity
3. Temperature
4. Solar radiation
5. Air Pressure
6. Rain gauge
Data
Logger :
1. Komputer (sistem perekam dan sistem monitor)
2. Display (optional)
3. Tiang untuk dudukan sensor dan data logger
4. Penangkal petir
Cara
kerja alat :
AWS secara otomatis bekerja mengimput data ke dalam
sebuah komputer yang sudah mempunyai
aplikasi AWS dan menampilkannya
pada layar monitor.
Theodolite
Theodolite merupakan alat teropong di BMKG yang digunakan
untuk mengukur arah dan kecepatan angin
dilapisan atas. Pada alat ini terdapat skala Azimut dan Elevasi, dengan
mengetahui kecepatan naik suatu benda,
kita dapat menentukan posisi benda
selanjutnya ( rumus Phytagoras ). Target / benda yang biasa digunakan adalah
dengan balon udara. Balon udara yang digunakan bisa berwarna kuning atau merah
karena warna tersebut kontras dengan warna langit
Automatic Rain Sampler
Automatic Rain Sampler merupakan alat yang digunakan
untuk mengambil sampel air hujan basah (wet) dan dan kering (dry). Prinsip
kerjanya jika terjadi hujan maka sensor akan memberikan trigger kepada sistem
kontrol untuk membuka tutup tempat pengapungan air yang digerakkan oleh motor
listrik, selama hujan penutup tersebut tetap terbuka kemudian setelah hujan
berhenti maka penutup akan bergerak ke posisi semula. Sehingga air hujan yang
ditempat penampungan tak terkena kotoran lain karena tertutup rapat.
High Volume Sampler (HV Sampler)
Alat ini berfungsi untuk mengambil sampel SPM
(Suspended Particle Matter). Prinsip kerjanya yaitu: udara yang mengandung
partikel debu dihisap mengalir melalui kertas filter dengan menggunakan motor
putaran kecepatan tinggi. Debu akan menempel pada kertas filter yang nantinya
akan diukur konsentrasinya dengan cara kertas filter tersebut ditimbang sebelum
dan sesudah sampling di samping itu dicatat flowrate dan waktu lamanya sampling
sehingga didapat konsentrasi debu tersebut.
Barometer Air Raksa
Barometer air raksa (merkuri) berfungsi
untuk mengukur tekanan udara. Barometer air raksa terbuat dari tabung gelas
dengan ketinggian sekitar 84 cm dan tertutup pada ujung atasnya. Sedangkan
ujung tabung satunya dibiarkan terbuka serta dicelupkan dalam wadah yang berisi
air raksa. Daerah vakum terbentuk dekat ujung atas tabung kaca karena tabung
tidak sepenuhnya terisi dengan air raksa.
Cara
kerja alat :
Pada suhu dan tekanan normal tinggi air raksa berkisar
pada 76 cm. Karena terdapat daerah hampa di bagian atas barometer, kolom
merkuri tidak mengalami tekanan dari ujung atas tabung kaca. Jadi, kolom merkuri
di tabung kaca naik atau turun karena efek tekanan atmosfer pada permukaan
wadah air raksa sehingga mencerminkan tekanan atmosfer total pada tempat
tersebut.
Pompa
vakum merupakan alat yang digunakan untuk mengisi barometer raksa dengan air
raksa. Pompa vakum membuat tabung kaca menjadi hampa. Air raksa kemudian
ditarik ke dalam tabung gelas dari wadah dan mengisi sebagian tabung
kaca. Salah satu fitur unik dari barometer raksa adalah bahwa tingi raksa
tidak akan berubah meskipun ukuran tabung kaca yang digunakan berbeda ukuran.
Hal ini karena level air raksa dalam tabung kaca hanya bergantung pada tekanan
atmosfer.
Untuk meningkatkan akurasi, barometer raksa bisa
dilengkapi dengan dua peralatan tambahan. Pertama adalah skala verneir yang
membantu pembacaan barometer agar lebih akurat dibanding hanya menggunakan
skala barometer biasa. Kedua adalah termometer yang digunakan sebagai
pengoreksi terhadap kesalahan faktor luar seperti perubahan kepadatan air raksa
dan perubahan bahan.
Meskipun barometer bisa dibuat dengan cairan apapun,
ada beberapa sifat raksa yang membuatnya menjadi substansi ideal untuk
barometer. Air raksa lebih padat daripada kebanyakan cairan lainnya dengan
titih didih tinggi. Air raksa juga relatif mudah didapatkan.
Barograph
Barograph adalah alat ukur tekanan udara yang dapat
mencatat sendiri, prinsip kerjanya sama dengan Barometer Aneroid yang
dilengkapi dengan tangkai pena penunjuk dan pias yang dilekatkan pada sebuah
tabung jam yang berputar. Skala pias barograph, pada umumnya adalah antara
tekanan udara 970 sampai dengan 1050 mb. Pada Barograph merk R.Fuess type
78a, tangkai penghubung antara tabung Vidi dengan tangkai pena diberi
lubang-lubang pin. Fungsinya untuk penunjukkan pena pada skala-skala tekanan
udara tertentu, sehingga alat ini dapat dioperasikan sampai dengan tekanan
udara 825 mb.atau sampai dengan ketinggian antara 1100 sampai dengan 1350 meter
dari permukaan laut. Semakin banyak kapsul aneroid yang digunakan maka semakin
peka.
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
1. Terdapat banyak alat dalam mengukur unsur cuaca /iklim
yakni compbell stokes, termometer
dan termograf, higrometer,
anemometer, evaporimeter dan ombrometer.
2. Setiap peralatan unsur iklim/cuaca memiliki cara kerja
yang berbeda-beda sesuai dengan
fungsi masing-masing alat
ukur dengan tata
letaknya. Pemasangan alat ukur
umumnya dilakukan/dipasang di
tempat terbuka. Cara
kerja tiap alat
ukur akan menghasilkan data
pencatatan yang akurat,
bila penggunaannya dilakukan dengan baik dan benar tanpa
kesalahan.
3. Cara
pengamatan peralatan ukur
unsur iklim/cuaca disesuaikan
dengan kerja masing-masing alat
ukut tersebut. Pengamatan
umumnya dilakukan pada
pagi hari dan berlangsungnya bisa dalam harian, mingguan, bulanan,
ataupun tahunan.
B. Saran
Untuk praktikum selanjutnya diharapkan agar praktikum
berjalan denganlancar dan tertib agar praktikan mampu memahami materi dengan
jelas.
DAFTAR
PUSTAKA
www.academia.edu/8552322/TAMAN_ALAT_BMKG.
www.academia.edu/21028013/LAPORAN_PRAKTIKUM_BMKG_2015
echikatarigan.blogspot.com/2015/05/laporan-penelitian-di-taman-alat-bmkg.html
harnisuci06.blogspot.com/2015/01/laporan-klimatologi-pengenalan-alat.html
yohanissarmaklimatologi.blogspot.com/2016/04/pengenalan-alat-alat-klimatologi.html
http://klimatologibanjarbaru.com/artikel/2008/12/aws-automatic-weather-station
https://pesonageografi.wordpress.com/2011/01/22/cuaca-dan-iklim
sands casino: 100% up to $200 Free + 50 Spins
BalasHapusDeposit, 인카지노 play and withdraw 샌즈카지노 your wager at Sands Casino! Experience the excitement of Vegas, Las Vegas, and Vegas in our new 카지노 casino slot machine!